Dalil Selamatan Hamil Masa Empat dan Tujuh Bulan
Selamatan kehamilan merupakan budaya yang hingga kini tetap dilakoni oleh masyarakat Jawa, acara kumpul bersama dengan mengundang tetangga dan sesepuh kampung dengan membaca manaqib Syekh Abdul Qodir Al Jailani serta doa-doa lainnya dimaksudkan untuk meminta keselamatan kepada Allah SWT bagi calon bayi dan ibunya.
Dalil Selamatan Hamil Masa Empat dan Tujuh Bulan
Acara ini mulai ditinggalkan oleh sebagian kecil masyarakat, bahkan ada yang mempertanyakan keabsahan hingga menganggap selamatan kehamilan merupakan perkara bid'ah yang bertentangan dengan sunah Nabi Muhammad SAW. Vonis ini harus dijawab oleh santri pesantren untuk tetap menjaga lestarinya kekayaan budaya yang sangat bermanfaat ini.
Bila yang dikehendaki ialah dalil secara detail penjelasan dari awal hingga akhir selamatan kehamilan dari tawassul hingga amin, tentulah tidak akan ditemukan dalil sebagaimana yang dikehendaki. Namun, keabsahan selamatan ini dapat dibenarkan dengan nilai dan tujuan yang dikehendaki dari selamatan kehamilan tersebut, baik selamatan saat 4 bulan dan 7 bulan.
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW sebagaimana riwayat Imam Muslim dijelaskan sebagai berikut,
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ.
Artinya : “Sesungguhnya setiap orang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari (berupa sperma), kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari pula, kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari juga. Kemudian diutuslah seorang malaikat meniupkan ruh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menuliskan empat hal; rejekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah dia menjadi orang yang celaka atau bahagia.” (Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi, Shahîh Muslim, Kairo: Darul Ghad Al-Jadid, 2008, jil. VIII, juz 16, hal. 165).
Sebagaimana hadis diatas bahwa fase penciptaan manusia dimulai dari dalam kandungan, dalam fase ini malaikat yang diutus oleh Allah SWT menentukan rejeki, ajal, amal, dan nasibnya. Tentulah doa kebaikan yang ditujukan untuk bayi dan ibunya kepada Allah SWT menjadi penentu kehidupan bayi setelah lahiran. Doa baik berpengaruh terhadap kebaikan pula.
Hadits di atas juga bisa dipahami bahwa proses kejadian
manusia terdiri dari fase sebagai berikut:
• 40 hari pertama berupa nutfah atau cairan kental,
• 40 hari kedua menjadi ‘alaqah atau segumpal darah,
• 40 hari ketiga menjadi mudhghah atau segumpal daging.
Proses-proses di atas bila dihitung berdasarkan bulan sama dengan 4 bulan atau 120 hari. Dan pada bulan ke-4 seperti itu Allah SWT mengutus malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam janin yang terdapat di rahim ibunya. Momen inilah yang lazim diperingati oleh umat Indonesia dengan mengadakan syukuran sambil bersedekah, dengan harapan janin tersebut terbebas dari marabahaya dan diselamatkan oleh Allah SWT.
Istilah acara selamatan kehamilan ini oleh masyarakat jawa dikenal dengan istilah Mapati dan Mitoni. Mapati diselenggarakan ketika usia kehamilan empat bulan, istilah ini diambil dari kata papat yang berarti empat. Sedangkan Mitoni dilakukan ketika usia kandungan sudah tujuh bulan, Istilah itu diambil dari kata pitu yang berarti tujuh.
Doa Mapati, Doa Saat Kehamilan 4 Bulan
Dikutip dari karya Lajnah Ta’lif Pustaka Gerbang Lama, Pondok Pesantren Lirboyo dalam buku Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa Salafus Shalih (Kediri: Pustaka Gerbang Lama, 2010), hal. 119 dituliskan doa yang dibaca saat masa kehamilan sebagai berikut :
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ وَمِنَ اللهِ وَإِلَى اللهِ وَلَا غَالِبَ إِلَّا اللهُ وَلَا يُفَوِّتُهُ هَارِبٌ مِنَ اللهِ وَهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ, نُعِيْذُ هَذَا الْحَمْلَ الْبَالِغَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ بِاللهِ اللَّطِيْفِ الْحَفِيْظِ الَّذِى لَآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ وَنُعِيْذُهُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّةِ وَبِأَسْمَآئِكَ الْعَظِيْمَةِ وَآيَاتِهِ الْكَرِيْمَةِ وَحُرُوْفِهَا أَلْمُبَارَكَةِ مِنْ شَرِّ الْإِنْسِ وَالْجَآنِّ وَمِنْ مَكْرِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْآوَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ الْفِتَنِ وَالْبَلَايَا وَالْعِصْيَانِ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ أَللهم اجْعَلْهُ وَلَدًا صَالِحًا كَرِيْمًا كَامِلًا عَاقِلًا عَلِيْمًا نَافِعًا مُبَارَكًا حَلِيْمًا أَللهم زَيِّنْهُ بِزِيْنَةِ الْأَخْلَاقِ الْكَرِيْمَةِ وَالصُّوْرَةِ الْجَمِيْلَةِ ذِي الْهَيْبَةِ وَالْهَيْئَةِ الْمَلِيْحَةِ وَالرُّوْحِ عَلَى الْفِطْرَةِ الْجَزِيْلَةِ اللهم اكْتُبْهُ فِي زُمْرَةِ الْعُلَمَآءِ الصَّالِحِيْنَ وَحَمَلَةِ الْقُرْآنِ الْعَامِلِيْنَ وَارْزُقْهُ عَمَلاً يُقَرِّبُهُ إِلَى الْجَنَّةِ مَعَ النَّبِيِّيْنَ يَآ أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ وَيَا خَيْرَ الرَّازِقِيْنَ اللَّهُمَّ ارْزُقْهُ وُأُمَّهُ فِي طَاعَتِكَ الْمَقْبُوْلَةِ وَذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ الْمُرْضِيَّةِ وَاحْفَظْهُ مِنَ السَّقْطِ وَالنَّقْصِ وَالْعِلَّةِ وَالْكَسَلِ وَالْخِلْقَةِ الْمَذْمُوْمَةِ حَتَّى وَضَعَتْهُ أُمُّهُ عَلَى صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَسُهُوْلَةٍ وَيُسْرَةٍ مِنْ غَيْرِ مَرَضٍ وَتَعَبٍ وَعُسْرَةٍ بِشَفَاعَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
A’ûdzu billâhi minasysyaithânir rajîmi. Bismillâhirrahmânirrahîm. Wa minaLlâhi wa ilaLlâhi wa lâ ghâliba illaLlâhu wa lâ yufawwituhu hâribun minaLlâhi wa huwal Hayyul Qayyûmu, nu’îdzu hadzal hamla al-bâlighi arba’ata asyhui biLlâhil Lathîfil Hâfidzil Ladzî lâ ilâha illa Huwa ‘Âlimul ghaibi wasysyahâdati Huwa ar-Rahmânu ar-Rahîmu wa nu’îdzuhu bikalimatiLlâhi at-Tâmmati wa bi asmâika al-‘adzîmati wa âyâtihi al-karîmati wa hurûfihâ al-mubârakati min syarril insi wal jânni wamin makril laili wan nahâri wal awâni wamin jamî’il fitani wal balâ`I wal ‘ishyâni wa min syarrin naffâtsâti fil ‘uqudi wamin syarri hâsidin idzâ hasad. Allahumma ij’alhu waladan shâlihankarîman kâmilan ‘âqilan ‘alîman nâfi’an mubârakan halîman. Allahumma zayyinhu bizînatil akhlâqi al-karîmati washshûrati al-jamîlati dzil-haibati wa- haiati al-malîhati warrûhi ‘alal fithrati al-jazîlati. Allahumma uktubhu fî zumratil ulamâ`ish shâlihîn wa hamalatil qur`ânil ‘âmilîna warzuqhu ‘amalan yuqarribuhu ilal jannati ma’an nabiyyîna yâ Akramal akramîn wa yâ Khairar Râziqîn. Allahummarzuqhu wa ummuhu fî thâ’atika almaqbûlata wa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibâdatika al-mardliyyati wahfadzhu minassaqti wannaqshi wal ‘illati walkasali walkhilqati al-madzmûmati hatta wadla’athu ummuhu ‘ala shihhatin wa ‘âfiyatin wa suhûlatin wa yusratin min ghari maradlin wa ta’abin wa ‘usratin bi syafâ’ati sayyidinâ Muhammadin shallaLlâhu ‘alaihi wa sallam.
Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dari godaan
setan yang terkutuk, dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang. Dari Allah, kepada Allah, tidak ada yang menang kecuali Allah, tiada
yang bisa berlari dari Allah, Dia Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. Kami
memohon perlindungan bagi janin yang berumur 4 bulan ini pada Allah Yang Maha
Lembut, Yang Maha Menjaga, tiada tuhan selain Dia Yang Maha Mengetahui hal-hal
gaib dan terlihat. Dia Maha Pengasih lagi Penyayang. Kami memohon perlindungan bagi janin ini pada
kalimat-kalimat Allah yang sempurna, asma-asma-Nya yang agung, ayat-ayat-Nya
yang mulia, huruf-huruf-Nya yang diberkati dari kejelekan manusia dan jin, dari
godaan malam, siang, dan waktu, dan dari segala fitnah, bala dan maksiat, dan
dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup buhul, dan dari kejahatan
orang yang dengki saat mereka mendengki. Ya Allah jadikanlah dia (janin) ini
sebagai anak yang saleh, mulia, sempurna, berakal, alim, bermanfaat,
terberkati, dan bijaksana. Ya Allah, hiasi dia dengan hiasan akhlak yang mulia
dan rupa dan indah, memiliki wibawa dan tingkah yang manis, dan ruh yang suci
lagi agung. Ya Allah, tulis takdirnya sebagai bagian dari para ulama yang
saleh, penghafal dan pengamal Al-Qur’an yang bisa mendekatkannya pada surga
beserta para Nabi, wahai Dzat paling mulia diantara mereka yang mulia dan Dzat
Pemberi rizqi Terbaik. Ya Allah berikan rizqi pada dia dan ibunya untuk taat
yang diterima, untuk mengingat Engkau, bersyukur pada-Mu, dan beribadah yang
baik pada-Mu. Jaga dia dari keguguran, kekurangan, cacat, malas, dan bentuk
yang tercela hingga ibunya melahirkannya dalam kondisi sehat wal afiat, secara
mudah, gampang, tanpa sakit, susah, dan penat. Dengan syafaat Nabi Muhammad
SAW.”
Doa Mapati, Doa Saat Kehamilan 7 Bulan
Berikut dibawah ini juga merupakan contoh doa yang bisa dibacakan pada acara tujuh bulan dikutip dalam karya Lajnah Ta’lif Pustaka Gerbang Lama, Pondok Pesantren Lirboyo, dalam buku Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa Salafus Shalih (Kediri: Pustaka Gerbang Lama, 2010), hal. 120 :
اللَّهُمَّ
يَا مُبَارِكُ بَارِكْ لَنَا فِي الْعُمُرِ وَالرِّزْقِ وَالدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْوَلَدِ
اللهم يَا حَافِظُ احْفَظْ وَلَدِيْ مَا دَامَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ وَاشْفِهِ مَعَ أُمِّهِ
أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ وَ لَا تُقَدِّرْهُ سَقَمًا وَ لَا
مَحْرُوْمًا اللَّهُمَّ صَوِّرْ مَا فِي بَطْنِهَا صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً
وَثَبِّتْ فِي قَلْبِهِ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
اللّهُمَّ طَوِّلْ عُمُرُهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ
وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ بِجَاهِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ
Allahumma Yâ Mubârik, bârik lanâ fil ‘umuri war rizqi wad dîni wad dunya wal waladi. Allahumma yâ Hâfidzu, ihfadz waladî mâ dâma fî bathni ummihi wasyfihi ma’a ummihi Anta asy-syâfî lâ syifâ`an illâ syifâuka wa lâ tuqaddirhu saqaman wa lâ mahrûman. Allahumma shawwir mâ fî bathnihâ shûratan hasanatan jamîlatan kâmilatan wa tsabbit fî qalbihi îmânan bika wa bi rasûlika fiddunya wal âkhirah. Allahumma thawwil ‘umurahu wa shahhih jasadahu wa hassin khuluqahu wafshah lisânahu wa ahsin shautahu liqirâ-atil qur`âni wal hadîtsi bi jâhi sayyidil mursalîn
Artinya : “Ya Allah Sang Pemberi Berkah, berkahi kami dalam umur, rizqi, agama, dunia, dan anak. Ya Allah Sang Penjaga, jaga anakku selama dia berada di perut ibunya, beri kesehatan pada dia dan ibunya. Engkau Sang Pemberi Kesehatan. Tiada kesehatan kecuali dari-Mu, tiada yang bisa mentakdirkan sakit dan bahaya. Ya Allah, bentuklah janin yang ada di perut ibunya dengan rupa yang baik, indah, dan sempurna. Tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu dan rasul-Mu di dunia dan akhirat. Ya Allah, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan akhlaknya, fasihkan lisannya, merdukan suaranya untuk membaca Al-Qur’an yang mulia dan hadits, dengan berkah derajat sang penghulu para utusan.”
Posting Komentar untuk "Dalil Selamatan Hamil Masa Empat dan Tujuh Bulan"