Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Refleksi Idul Fitri Ke-30 Tahun Penulis


اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
30 tahun yang lalu telah ku dengar gema takbiran itu, satu lafadz namun beda gelombang frekuensinya yang ditangkap oleh qalbu. Tambah kini, seakan tak ‎lagi mendenyutkan nadi dan tak menggemparkan hati. Astaghfirullah,,,
Refleksi ini dilakukan saat usia hampir separuh perjalanan -bila dapat porsi umur sesuai dengan kanjeng Nabi Muhammad SAW (W. 63 tahun)-. Hal tersebut sebagaimana tuturan Sayyidina Umar bin Khattab ra.,
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا
“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”
Gema takbir yang tak lagi menggetarkan, bisa jadi lantaran hati penangkapnya telah tertutup debu-debu kesalahan dan kekhilafan. Penjelasan ini pernah diterangkan oleh Ibnu Atha'illah as-Sakandari dalam kitab Hikamnya, "Salah satu kematian hati adalah tidak adanya kesedihan atas kesempatan ibadah yang terlewat dan tidak adanya penyesalan atas kehilafan yang pernah dilakukan."
من علامات موت القلب عدم الحزن على ما فاتك من الموافقات وترك الندم على ما فعلت من وجود الزلات
Kesalahan pada Tuhan, tentu cukup dengan selalu Istighfar disertai penyesalan dan komitmen untuk tidak melakukan pengulangan. Sementara, kekhilafan pada sesama makhluk harus dengan cara saling memaafkan.


Melalui postingan ini, untuk semua teman media sosial. Diri mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan, dan sekiranya ada kaitan dengan hak yang tak cukup dengan ucapan maaf,,, sudilah agar menunjukkan jalan menuju kelapangan.
Teriring do'a,
تقبل الله منا ومنكم تقبل ياكريم،
جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين، كل عام وأنتم بخير.
عيد مبارك.
Tempat goresan 30 tahun ber-Idul Fitri
  • 1994 - 2008 = Dusun Kuduk-Kuduk, Bawean
  • 2009 - 2012 = PP Hasan Jufri, Bawean
  • 2013 - 2016 = Masjid Jamek Queenstown, Singapura
  • 2017 - 2021 = PP Hasan Jufri, Bawean
  • 2022 = PPSS Nurul Huda Mergosono, Malang
  • 2023 - 2024 = PP Hasan Jufri, Bawean

Posting Komentar untuk "Refleksi Idul Fitri Ke-30 Tahun Penulis"