Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban dalam Kitab "Ma Dza fi Sya'ban"


Bulan Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri meskipun tidak termasuk dalam asyhurul hurum / empat bulan mulia (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrram, dan Rajab) .



3 Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban dalam Kitab "Ma Dza fi Sya'ban"

Kitab "Ma Dza fi Sya'ban" karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengulas tentang tiga peristiwa penting yang mempengaruhi kehidupan keagamaan umat Islam pada bulan tersebut:

1. Peralihan Kiblat
Pada bulan Sya'ban, terjadi peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Menurut Imam Al-Qurthubi, perintah ini diterima oleh Nabi Muhammad SAW pada malam Selasa bulan Sya'ban atau malam nisfu Sya'ban.

Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.

   قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ 
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.” 

2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah
Bulan Sya'ban menjadi istimewa karena pada bulan ini, semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Hadits riwayat An-Nasa'i mencatat dialog antara Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW yang menyoroti keistimewaan puasa di bulan Sya'ban. Rasulullah SAW menyatakan bahwa bulan ini merupakan waktu di mana seluruh amal kita diserahkan kepada Allah SWT, dan beliau menyukai saat amal tersebut diserahkan, bahkan ketika dalam keadaan berpuasa.

“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.” 

3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW
Bulan Sya'ban juga menjadi momen penting dengan turunnya ayat yang menganjurkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Surat Al-Ahzab ayat 56. Ibnu Abi Shai Al-Yamani menyebut bulan Sya'ban sebagai bulan shalawat karena ayat anjuran shalawat diturunkan pada bulan ini. Pendapat ini dikuatkan oleh Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dan Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang menyatakan bahwa ayat tersebut turun pada bulan Sya'ban tahun ke-2 hijriyah.

Berikut Surat Al-Ahzab ayat 56.

   إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا 

Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” 

Dengan tiga peristiwa penting ini, bulan Sya'ban menegaskan keistimewaannya dalam kehidupan umat Islam, menjadi momentum penting untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.



Posting Komentar untuk "3 Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban dalam Kitab "Ma Dza fi Sya'ban""